Sunday, April 3, 2016

Latar Belakan UP || Pengaruh Pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai

Haii kawan - kawan kali ini saya akan memberikan solusi bagaimana sih membuat susunan UP itu?pasti kalian bingung ya hehe, sekarang banyak sekali mahasiswa yang kebingungan dengan yang namanya UP. Nah disini saya akan memberitahu mengenai latar belakan UP yang benar, langsung saja dilihat yaaa contoh UP di bawah. semoga menjadi referensi yang bermangfaat yaaa :) oh ia jangan lupa ya, lata belakang penelitian itu harus fokus maksudnnya jangan kalian putar balik kata-kata yang sudah di tulis.
Pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
PROPOSAL PENELITIAN

 1.    Latar Belakang Penelitan
Salah satu elemen penting dalam suatu organisasi adannya sumber daya manusia yang mampu menggerakan seluruh aktivitas guna pencapaian tujuan organisasi. Hal ini menandakan bahwa diperlukan adannya proses pengelolaan sumber daya manusia yang efektif didalam suatu organisasi. Karena manusia merupakan sumber daya yang mempunyai peran penting dan esensial bagi setiap perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun pemerintah dan merupakan unsur penggerak bagi maju mundurnya perusahaan. Sebagai unsur utama perusahaan, keberadaan manusia sebagai pegawai diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan, tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Berkenaan dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, menurut Bangun (2012:5) Untuk mendefinisikan sumber daya manusia, perlu pamahaman dua fungsi, antara lain, fungsi-fungsi manajerial (managerial function) dan oprasional (oprational functions). Perlu di ingat kembali, dalam buku manajemen sudah dijelaskan bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),penyusunan staff (staffing), penggerak (actuating) dan pengawasan (controlling). Fungsi-fungsi manajemen tersebut merupakan tugas bagi setiap manajer pada berbagai bidang dan tingkatan dalam organisasi.

Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan pengelolaan manusia melalui aktivitas-aktivitas organisasi dan fungsi-fungsi oprasionalnya. Dengan demikian, manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, penggerak dan pengawasan, terhadap pengadaan, pengembangan, pemberi konpensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka manajemen sumber daya manusia itu merupakan ilmu dan seni mengatur mengenai hubungan tenaga kerja yang lebih efektif dan efisien dengan tidak melupakan fungsi-fungsi manajemen dan membatu tewujudnya tujuan individu, perusahaan dan masyarakat.
Manusia selalu aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu bagi terwujudnya tujuan organisasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi secara efektif dan efisien, yaitu disiplin dalam bekerja dan berbudaya yang baik dalam berorganisasi.
Disiplin kerja merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terpenting dan berkaitan erat dengan pengolaan sumber daya bagi perusahaan. Semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tampa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Manurut Hasibuan (2010:193) Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan perusahaan dan norma-norman sosial yang berlaku.
·         Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi seseorang karyawan akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
·         Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
·         Mentaati peraturan dan mentaati norma-norma sosial yang berlaku yaitu kesediaan seseorang mematuhi semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik secara sukarela maupun karena terpaksa. Di perlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan.
Disisi lain organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi tidak terlepas dari peranan kedisiplinan kerja. Disiplin merupakan suatu  alat  yang  digunakan  para  manajer  untuk  berkomunikasi  dengan  pegawai  agar  mereka  bersedia  untuk  mengubah  suatu  perilaku  serta  sebagai  suatu upaya  untuk  meningkatkan  kesadaran  dan  kesediaan  seseorang  mentaati  semua  peraturan perusahaan  dan  norma-norma  sosial  yang  berlaku  (Rivai, 2004:444).
Disiplin  kerja  pada dasarnya selalu diharapkan menjadi ciri setiap sumber daya manusia dalam organisasi, karena dengan kedisplinan organisasi akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya dengan baik  pula  (Setiyawan  dan  Waridin, 2006:189).  Disiplin  kerja  mempunyai  pengaruh  positif terhadap kinerja pegawai. Pegawai yang disiplin dalam bekerja akan mendapatka prestasi yang baik, saat kerja dan saat pulang kerja serta sesuai aturan dalam bekerja, biasanya akan memiliki kinerja yang baik. Dapat disimpulkan, semakin tinggi disiplin kerja, maka semakin tinggi kinerja pegawai.
Secara umum, individu dilatarbelakangi oleh budaya yang mempengaruhi perilaku mereka. Budaya mengajarkan individu untuk memberi petunjuk pada mereka mengenai apa saja yang harus diikuti dan dipelajari. Kondisi itu juga berlaku dalam suatu organisasi. Budaya organisasi merupakan gaya dan cara hidup dari suatu organisasi yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai atau kepercayaan yang selama ini dianut oleh seluruh anggota organisasi.
Menurut Davis (2004:29) Budaya organisasi merupakan keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dipahami, dijiwai dan dipraktekan oleh organisasi sehingga pola tersebut memberikan arti tersendiri dalam menjadi dasar aturan berprilaku dalam organisasi.
Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik apabila kinerja yang ditunjukkan para pegawainya sangat memuaskan dan sesuai dengan standar perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, pimpinan melakukan tugas-tugasnya dibantu oleh pimpinan lain bersama dengan pegawai mereka. keberhasilan perusahaan mencapai tugasnya akan dipengaruhi oleh kontribusi pihak lain. Artinya kinerja pimpinan akan dipengaruhi oleh kinerja individu, jika kinerja individu baik akan mempengaruhi kinerja pimpinan dan kinerja organisasi (Sinambela, 2012:6). 
Kinerja yang ditunjukkan para pegawai menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam suatu perusahaan. Kinerja pegawai setiap orang menjadi perhatian yang serius dari pimpinan organisasi, mengingat kinerja pegawai akan menjadi sumber utama dari dari kinerja organisasi. Dengan kata lain, maju tidaknya suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh kinerja organisasi yang tentu saja akan bersumber dari kinerja individu. Kinerja pegawai harus dikelola agar senantiasa terjaga pada posisi yang optimal (Sinambela, 2012:20). Kinerja pegawai haruslah terencana secara berkesinambungan, sebab peningkatan kinerja pegawai bukan merupakan peristiwa seketika tetapi memerlukan suatu perencanaan dan tindakan tertata dengan baik untuk kurun waktu tertentu. Kinerja pegawai perlu dan mutlak ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat Indonesia yang sedang membangun menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sehinggga dapat sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya.
Hotel Tirtagangga didirikan pada tahun 1969 yang bergerak di bidang industri perhotelan (jasa). Dari awal didirikan sampai saat ini Hotel Tirtagangga mampu mendapatkan perhatian yang cukup, khususnya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat umumnya meningkatkan kepariwisataan.
Hotel Tirtagangga pada awalnya hanya sebuah penginapan bertaraf wisma, akan tetapi dari awal hingga saat ini Hotel Tirtagangga terus melakukan penataan dan pengembangan dalam menjalankan kegiatan usahanya, baik dalam menciptakan karya-karyannya maupun dalam pengelolaan menegemennya. Sehingga pada akhirnya Hotel Tirtagangga dapat menjalankan salah satu programnya dengan merubah status usahanya dari status penginapan menjadi Hotel Berbintang pada tahun 1993. Dalam hal pengelolaannya Hotel Tirtagangga memiliki sumber daya manusia yang potensial dan profesional serta didukung oleh team work dan perusahaan-perusahaan rekanan yang berkualitas serta berpengalaman.
Hal tersebut guna merealisasikan visi misi Hotel Tirtagangga ke depan yang lebih mengarah kepada kepuasan dan kemudahan konsumen dalam melaksanakan aktifitasnya. Karena kunci kesuksesan salah satunya dapat dilihat dari kepuasan semua pihak dengan memberikan suatu yang baik, pelayanan yang layak dan mendapatkan hasil yang seoptimal mungkin dalam berbagai aspek. Produk jasa yang ditawarkan di Hotel Tirtagangga ini yaitu Hotel, Restoran dan Kolam Renang.
Hotel Tirtagangga ini memiliki berbagai problem yang salah satunnya saya abil yaitu mengenai kurangnnya pemahaman akan peraturan perusahaan, peraturan karyawan dan SOP. Hasil wawancara dengan bapak Asep Sukmara WD bagian HRD, 23% karyawan yang ada di Tirtagangga tidak paham akan aturan yang sudah diterapkan di perusahaan. Sehingga karyawa sering kali melakukan kesalahan karena ketidak pahaman aturan yang dibuat oleh perusahaan dan bisa menciptakan budaya organisasi yang tidak baik dan berdampak terhadap kinerja yang ada di Hotel Tirtagangga.
Tabel 1
Daftar Hadir Rapat Oprasional Semua Departemen
Bulan Januari – Desember 2014
Bulan
Jumlah Departemen (orang)
Keterangan
Total
FO
(8)
BO
(9)
SERV
(11)
HK
(12)
REST
(11)
KICT
(7)
SECUR
(9)
CAF
(12)
Total
Alfa
Sakit
Izin
Hadir
(%)
Jan
7
8
10
11
10
6
8
10
70
4
2
3
61
Feb
6
8
10
11
10
6
8
10
69
5
3
2
59
Maret
7
9
10
11
10
7
9
11
74
4
0
1
69
April
7
8
11
11
11
6
8
10
72
2
3
2
65
Mei
8
8
11
11
11
5
9
11
74
3
0
2
69
Juni
7
8
10
11
10
6
8
11
71
3
2
3
63
Juli
7
8
11
10
11
6
8
11
72
5
0
2
65
Agsts
8
8
10
11
10
6
8
11
72
2
2
3
65
Sept
8
8
9
11
11
6
7
12
72
4
0
3
65
Okt
8
9
10
11
10
6
8
11
73
1
1
4
67
Nov
7
8
10
11
9
7
8
11
71
3
1
4
63
Des
8
9
9
10
11
7
9
10
73
4
0
2
67
Jumlah
40
14
31

Sumber : Hotel Tirtagangga
Keterangan
FO                   : Front Office
SERV              : Service
BO                  : Back Office
            HK                  : House Keeping
REST              : Restaurant
KICT               : Kichen
SECUR           : Security
CAF                : Cafe
Tabel 1 menunjukan tingkat ketidakhadiran rapat oprasional semua departemen periode Januari-Desember 2014 dengan alasan absen (tampa keterangan) adalah sebanyak 40 orang, dimana dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan adalah akibat dari banyaknya ketidak hadiran karyawan yang tidak beralasan pada saat rapat. Jika kinerja suatu perusahaan baik maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Kondisi diatas menimbulkan permasalahan bagi manajer untuk memberikan motivasi dan disiplin bagi karyawan guna dapat melaksanakan pekerjaan secara masimal. Bagaimana mungkin bila untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan banyak karyawan yang kurang peduli dengan apa yang harus dikerjakan dan sudah menjadi tanggungjawabnya itu. Tentunya banyak faktor yang menjadikan suatu perusahaan berupaya keras memberikan solusi dari kekurangan yang ada. Salah satunya dengan seringnya mengadakan komunikasi yang efektif, memotivasi karyawan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi selama ini.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis dan bermaksud menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: “PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI HOTEL TIRTAGANGGA CIPANAS GARUT”.
2.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Hotel Tirtagangga Cipanas Garut ?
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Hotel Tirtagangga Cipanas Garut ?
3. Bagaimana disiplin kerja, budaya organisasi dan kinerja pegawai di Hotel Tirtagangga Cipanas Garut ?
3.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Hotel Tirtagangga Cipanas Garut.
2.      Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Hotel Tirtagangga Cipanas Garut.
3.      Untuk mengetahu disiplin kerja, budaya organisasi dan kinerja pegawai yang ada di Hotel Tirtagangga Cipanas Garut.
4.    Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:­
1.    Kegunaan Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih bagi penulis dalam bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) serta dapat mengaplikasikannya di masa depan dalam mengelola sumber daya manusia di dalam perusahaan.
2.    Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dalam mengembangkan ilmu bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) terutama dalam haldisiplin kerja, budaya organisasi dan kinerja pegawai pada perusahaan.
3.    Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dan masukan bagi Hotel Tirtagangga Cipanas Garut dalam proses mengembangkan perusahaan dan memperbaiki segala kekurangan demi tercapainya perusahaan yang lebih baik.
5.    Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah yaitu responden dari penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja pada Hotel Tirtagangga Cipanas Garut dan fokus penelitian ini adalah disiplin kerja, budaya organisasi dan kinerja pegawai pada Hotel Tirtagangga Cipanas Garut.

kawan - kawan ingat jangan di COPAS yaa, itu akan cepat ketahuan sama dosennya, gampang ko cara menyusun latar belakang UP. Jangan pernah kalian mempersulit diri kalian saat menyusun. 
"GOOD LUCK"

No comments:

Post a Comment